Artikel How to Manage Consumer Insight

 How to Manage Consumer Insight


Webinar kali ini diisi oleh seorang narasumber yang bekerja dibidang Market Research and UIX Research dari perusahaan Decacorn Technology Company (Gojek Indonesia) yang bernama Diaz Nugroho. Pemaparan dibuka oleh Kak Diaz dengan menjelaskan mengenai job description-nya selama bekerja serta perbedaan antara Market Research dan UIX Research. Market Research lebih ingin mengerti segmen pasar yang dituju dan bagaimana suatu produk dapat langsung diterima oleh target pasar atau masih perlu di modifikasi. Sedangkan, UIX Research ingin melihat bagaimana suatu aplikasi nyaman digunakan oleh pengguna dan dapat membantu bisnis untuk berkembang.

Research adalah sebuah pekerjaan yang kreatif dan sistematis yang ditujukan untuk meraih sebuah kesimpulan.” tutur Kak Diaz. Kreatif artinya tidak terpaku pada metode yang sudah ada dan berani untuk berbeda. Kesalahan besar yang sering dialami ketika melakukan riset adalah tidak fokus dalam mencari akar permasalahan. Maka dari itu, harus punya strategi untuk mencari akar masalah yang ingin dipecahkan sehingga riset dapat dilakukan secara sistematis. Terakhir, yang sering dilupakan adalah kesimpulan. Setelah menemukan jawaban, seorang Researcher harus bisa memberikan solusi atau rekomendasi untuk dapat memecahkan masalah yang diteliti.

Cara mempraktekkan ketiga hal tersebut adalah dengan mempunyai skill management data yang baik. Researcher harus mempunyai skill untuk dapat menyampaikan data yang telah dianalisis tanpa kebingungan. Menurut Kak Diaz, data itu diibaratkan seperti Lego Pieces. Kelihatannya banyak, berantakan, dan harus disatukan untuk terlihat hasil akhirnya. Dalam menyusun Lego, pasti membutuhkan manual book. Begitu juga dalam riset, dibutuhkan yang namanya Framework/Principles.

Kak Diaz membagikan 2 framework yang dapat digunakan oleh Researcher. Pertama, framework “So What?” artinya Researcher harus memikirkan alasan ketika memilih sebuah masalah untuk diteliti. Tujuannya adalah agar Researcher fokus pada akar permasalahan dan mengetahui pesan yang akan disampaikan. Kedua, framework “What is the story?” artinya hasil dari riset dapat diceritakan karena umumnya manusia lebih mudah mengingat sesuatu melalui sebuah cerita.




Terakhir, Kak Diaz juga membagikan 6 tips dalam menyajikan data sehingga bisa menjadi cerita yang baik. Untuk dapat menyajikan data menjadi sebuah cerita, tips yang pertama adalah mempunyai karakter/ topik utama yang ingin dibahas. Kedua, memiliki konflik artinya ada masalah yang harus dipecahkan. Tips yang ketiga, hilangkan detail yang tidak relevan karena akan membingungkan dan menjadi pertanyaan tambahan. Sebuah cerita juga harus didukung dengan gambar supaya tidak membosankan. Cerita yang menarik juga berangkat dari topik yang dipahami dan dirasakan langsung oleh Researcher. Tips yang terakhir adalah sebuah cerita tidak berjalan straight forward saja, tetapi juga bisa ditambahkan kejutan dalam bentuk plot twist.


Artikel 

Nama : Catherine Angelica

NIM : 915190022


Comments